Ketemu
lagi denganku di blog yang ga terlalu penting ini. Hari ini aku depresi banget
ngadepin UKK Matematika dan Ushul Fiqih. Sebenernya UKK Matematika ngga terlalu
menyulitkanku hari ini, bahkan agak menyenangkan, lancar mengisi serasa kayak
orang jenius seperti di manga-manga yang biasa aku baca. Yang membuatku
kesulitan hari ini adalah ngadepin UKK mata pelajaran Ushul Fiqih.
Hm,
mungkin ini salah aku juga yang memang sengaja gak buka buku mapel Ushul Fiqih,
tapi aku yakin walaupun belajar sekeras apapun tetep aja nilainya anjlok luar binase! Huft, sabar, sabar, gak boleh menyerah dulu. Dari kemaren aku fokus
ke matematika dari jam setengah 5 sore sampai menjelang tidur, bahkan saat
bangun sebelum subuh pun aku masih gamau move
on ke mapel Ushul Fiqih.
Seperti
di UTS sebelumnya, soal pelajaran Ushul Fiqih disajikan berupa essay. Diulangi,
ESSAY.
Dieja, E-S-S-A-Y! Oke, ini lebay, tapi aku paling males yang namanya
soal berupa essay. Masih menyenangkan kalau aku ngadepin soal-soal berbentuk
pilihan ganda, bisa menggunakan insting bahkan SILANG INDAAAAAHHHH. Dan yang
lebih parahnya lagi, soal ini dalam bentuk BAHASA
ARAB, semuanya, tanpa ada bahasa Indonesia sedikitpun di dalamnya! Padahal
dulu MTs (SMP) ada pelajaran semacam ini, bahkan pelajaran fiqih sekalipun.
Tapi, tetep aja aku lemah banget sama pelajaran ini.
“Mba,
di kelas 5 (2 SMA), ada mapel Ushul Fiqih ga?”
Mba-nya
cuma geleng-geleng, dia bilang GAK ADA
secara gak langsung! Aku berharap kelas 5 gak ada mapel ini, yaa Allah.
Sekitar
15 menit sebelum masuk ke kelas, aku bersusah payah menghapal beberapa bagian
di buku Ushul Fiqih. Tapi masalah (yang agak besar menurutku) datang dan aku
bingung harus berbuat apa selain diam dan memikirkan sesuatu yang jauh dari
pemikiran manusia biasa(?). Hm, di cerita ini aku dianggap sebagai manusia luar bi(n)asa :v Aku lupa di buku Ushul
Fiqih isinya BAHASA ARAB semuanya! Yaa Rabbana, rasanya pengen nangis
karena gak kuat. Akhirnya aku bisa menghapal 2 pengertian dari banyak
pengertian dalam 10 halaman di buku itu. Haahh!!
Saat
mengisi soal, aku pengen ke kamar mandi. Sekali lagi, karena ga kuat. Sayangnya
gak jadi. Aku paling lemah ngadepin hal semacam ini. Untungnya ada soal yang
bisa aku jawab, sialnya yang bisa aku jawab itu cuma SATU SOAL dari SEPULUH SOAL.
Ya, sebenarnya sih gapapa, karena ini merupakan prestasi terbaik yang pernah
aku lakukan selama menghadapi soal-soal Ushul Fiqih. Kalau soal di semester 1,
aku masih bisa menjawabnya karena masih ada pilihan gandanya, setidaknya aku
terbantu dibagian itu. Waktu udah masuk semester 2, rasanya gak kuat lagi
sampai aku mengharuskan diri untuk melambaikan tangan ke kamera(?). Yang tadi
abaikan saja.
Beberapa
menit berlalu, temen-temen di kelas udah tumbang
semua karena mengantuk. Bahkan guru pengawas juga ngantuk sehingga ‘menyempatkan
diri’ untuk menutup mata sejenak. Aku bener-bener gak bisa tidur, padahal
kepengen banget tidur, ini semua karena memikirkan Ushul Fiqih, hanya Ushul
Fiqih sesuatu (karena seorang udah mainstream).
Waktu berjalan terasa lambat, saking lambatnya sampai-sampai aku menggambar di
kertas coretan bekas mapel matematika tadi, menunggu bel tanda 30 menit sebelum
habis waktu.
Saat
bel berbunyi, semuanya langsung “HAAAHHH!!”, menghela napas sekuat-kuatnya.
Ternyata efek pelajaran ini membuat kita menghela napas sekuat-kuatnya.
Meskipun begitu, jujur aku udah lega banget karena udah melewati masa-masa yang
cukup menegangkan ini. Aku udah OPTIMIS
bahwa nanti aku BAKAL REMIDI.
Terserah sajalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar